BAYI
BARU LAHIR DARI IBU DIABETES MELLITUS
Pada ibu
penderita diabetes melitus, jauh sebelum hamil , sebaiknya mengusahakan agar
kadar gula darah terkontrol, dengan obat atau diet. Komunikasikan dengan dokter
penyakit dalam. Apabila kadar gula tidak terkontrol, bayi yang dikandung
mempunyai berat di atas ideal BBL pada umumnya. Tentu hal ini dapat menyulitkan
proses persalinan yang dapat mengakibatkan trauma lahir, bahkan BBL tak bisa
menangis atau bernapas secara spontan dan teratur saat lahir. Kalau kondisi ini
berlangsung lama, kelak menimbulkan cacat mental atau fisik.
Bayi lahir dari ibu dengan Diabetes Melitus,
berisiko untuk terjadi hipoglikemia pada 3 hari pertama setelah lahir, walaupun
bayi sudah dapat minum dengan baik. Ibu dengan DM mempunyai resiko kematian
bayi lima kali dibanding ibu tidak dengan DM., dan sering mengalami abortus
ataupun kematian dalam kandungan. Bayi dengan ibu DM mengalami Transient
Hiperinsulinism yang dapat mengakibatkan Hipoglikemia, Macrosomia pada
bayi yang dilahirkan, dan dapat berakibat kesulitan lahir. Tanda bayi
hipoglikemia adalah Distres nafas,
malas minum, jitteriness, mudah terangsang, sampai kejang.
BAYI BARU LAHIR DENGAN KADAR GLUKOSE DARAH RENDAH (HIPOGLIKEMIA)
Adalah bila kadar glukosa
darah kurang dari 45 mg/dL (2,6 mmol/L)
PATOFISIOLOGI
ü Hipoglikemi sering terjadi
pada BBLR, karena cadangan glukosa rendah.
ü Pada ibu DM terjadi transfer glukosa
yang berlebihan pada janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin.
Saat lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa berhenti
sedangkan respon insulin masih tinggi (transient hiperinsulinism) sehingga
terjadi hipoglikemi.
ü Hipoglikemi adalah masalah serius pada bayi
baru lahir, karena dapat menimbulkan kejang yang berakibat terjadinya hipoksi
otak. Bila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan kerusakan pada susunan
saraf pusat bahkan sampai kematian.
ü Kejadian hipoglikemi lebih sering didapat pada
bayi dari ibu dengan diabetes melitus.
Ø Glukosa merupakan sumber kalori yang
penting untuk ketahanan hidup selama proses persalinan dan hari-hari pertama
pasca lahir.
Ø Setiap stress yang terjadi
mengurangi cadangan glukosa yang ada karena meningkatkan penggunaan cadangan
glukosa, misalnya pada asfiksia, hipotermi,
hipertermi, gangguan pernapasan.
GEJALA
KLINIS:
Gejala Hipoglikemi : tremor, jittery, keringat dingin,
letargi, kejang, distress nafas
Jitteriness
Sianosis
Kejang atau tremor
Letargi dan menyusui yang buruk
Apnea
Tangisan yang lemah atau bernada tinggi
Hipotermia
RDS
Penyulit
- Hipoksia otak
- Kerusakan sistem saraf pusat
MASALAH
a. Glukose
darah kurang 25 mg/dL (1,1 mmol/L) atau terdapat tanda Hipoglikemi.
b.
Glukose darah 25 mg/dL (1,1 mmol/L) _ 45 mg/dL (2,6 mmol/L) tanpa tanda
Hipoglikemia.
PENGELOLAAN
HIPOGLIKEMIA
a. Glukose darah
kurang 25 mg/dL (1,1 mmol/L) atau terdapat tanda hipoglikemi
·
Pasang jalur IV jika belum terpasang.
·
Berikan glukose 10% 2 mL/kg secara IV bolus pelan dalam lima menit.
Jika jalur IV tidak dapat dipasang dengan cepat, berikan larutan
glukose melalui pipa lambungdengan dosis yang sama
BAYI
BARU LAHIR DARI IBU DIABETES MELLITUS
Pada ibu
penderita diabetes melitus, jauh sebelum hamil , sebaiknya mengusahakan agar
kadar gula darah terkontrol, dengan obat atau diet. Komunikasikan dengan dokter
penyakit dalam. Apabila kadar gula tidak terkontrol, bayi yang dikandung
mempunyai berat di atas ideal BBL pada umumnya. Tentu hal ini dapat menyulitkan
proses persalinan yang dapat mengakibatkan trauma lahir, bahkan BBL tak bisa
menangis atau bernapas secara spontan dan teratur saat lahir. Kalau kondisi ini
berlangsung lama, kelak menimbulkan cacat mental atau fisik.
Bayi lahir dari ibu dengan Diabetes Melitus,
berisiko untuk terjadi hipoglikemia pada 3 hari pertama setelah lahir, walaupun
bayi sudah dapat minum dengan baik. Ibu dengan DM mempunyai resiko kematian
bayi lima kali dibanding ibu tidak dengan DM., dan sering mengalami abortus
ataupun kematian dalam kandungan. Bayi dengan ibu DM mengalami Transient
Hiperinsulinism yang dapat mengakibatkan Hipoglikemia, Macrosomia pada
bayi yang dilahirkan, dan dapat berakibat kesulitan lahir. Tanda bayi
hipoglikemia adalah Distres nafas,
malas minum, jitteriness, mudah terangsang, sampai kejang.
BAYI BARU LAHIR DENGAN KADAR GLUKOSE DARAH RENDAH (HIPOGLIKEMIA)
Adalah bila kadar glukosa
darah kurang dari 45 mg/dL (2,6 mmol/L)
PATOFISIOLOGI
ü Hipoglikemi sering terjadi
pada BBLR, karena cadangan glukosa rendah.
ü Pada ibu DM terjadi transfer glukosa
yang berlebihan pada janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin.
Saat lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa berhenti
sedangkan respon insulin masih tinggi (transient hiperinsulinism) sehingga
terjadi hipoglikemi.
ü Hipoglikemi adalah masalah serius pada bayi
baru lahir, karena dapat menimbulkan kejang yang berakibat terjadinya hipoksi
otak. Bila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan kerusakan pada susunan
saraf pusat bahkan sampai kematian.
ü Kejadian hipoglikemi lebih sering didapat pada
bayi dari ibu dengan diabetes melitus.
Ø Glukosa merupakan sumber kalori yang
penting untuk ketahanan hidup selama proses persalinan dan hari-hari pertama
pasca lahir.
Ø Setiap stress yang terjadi
mengurangi cadangan glukosa yang ada karena meningkatkan penggunaan cadangan
glukosa, misalnya pada asfiksia, hipotermi,
hipertermi, gangguan pernapasan.
GEJALA
KLINIS:
Gejala Hipoglikemi : tremor, jittery, keringat dingin,
letargi, kejang, distress nafas
Jitteriness
Sianosis
Kejang atau tremor
Letargi dan menyusui yang buruk
Apnea
Tangisan yang lemah atau bernada tinggi
Hipotermia
RDS
Penyulit
- Hipoksia otak
- Kerusakan sistem saraf pusat
MASALAH
a. Glukose
darah kurang 25 mg/dL (1,1 mmol/L) atau terdapat tanda Hipoglikemi.
b.
Glukose darah 25 mg/dL (1,1 mmol/L) _ 45 mg/dL (2,6 mmol/L) tanpa tanda
Hipoglikemia.
PENGELOLAAN
HIPOGLIKEMIA
a. Glukose darah
kurang 25 mg/dL (1,1 mmol/L) atau terdapat tanda hipoglikemi
·
Pasang jalur IV jika belum terpasang.
·
Berikan glukose 10% 2 mL/kg secara IV bolus pelan dalam lima menit.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar